Pandemi Covid-19 memberikan dampak besar pada industri perhotelan, salah satu yang terdampak yaitu Swissôtel Jakarta PIK Avenue. Peraturan pemerintah dan PPKM yang berlaku untuk mencegah penyebaran Covid-19 membuat masyarakat tetap berada di dalam rumah. Jumlah pengguna media sosial menjadi meningkat karena masyarakat menghabiskan lebih banyak waktu dengan gawai. Para pemasar hotel mengambil kesempatan ini untuk memasarkan produk mereka melalui media sosial. Dengan itu, tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh dari pemasaran melalui media sosial Instagram terhadap minat beli. Dimensi yang digunakan untuk pemasaran melalui media sosial yaitu online communities, interactions, sharing of content, accessibility, dan credibility. Sedangkan dimensi untuk minat beli yaitu minat transaksional, minat referensial, minat preferensial, dan minat eksploratif. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data penelitian. Pengikut akun @swissoteljkt yang pernah menyukai atau mengomentari unggahan pada bulan Januari-Juni 2022 menjadi subjek penelitian yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Sebanyak 101 sampel dipilih menggunakan simple random sampling. Data penelitian diolah menggunakan statistika inferensial, dan diperoleh hasil bahwa pemasaran melalui media sosial Instagram memiliki pengaruh terhadap minat beli pengikut akun Swissôtel Jakarta PIK Avenue. Setiap dimensi memiliki tingkat pengaruh yang berbeda terhadap minat beli. Swissôtel Jakarta PIK Avenue telah melakukan pemasaran melalui media sosial dengan baik, namun terdapat hal yang harus ditingkatkan kembali seperti interaksi dengan pengikut akun. |