| Latar Belakang : Masa remaja merupakan masa transisi sehingga dapat menyebabkan stres. Stres dapat berdampak baik (eustress) atau buruk (distress) terhadap proses pembelajaran. Penelitian ini membagi hasil belajar dan stres berdasarkan angkatan dan jurusan. Metode Penelitian : Desain penelitian yang digunakan berupa studi potong lintang. Penelitian ini menggunakan kuesioner Perceived Stress Scale (PSS)-10 untuk mengukur tingkat stres subjek. Hasil belajar diambil dari rata-rata nilai pengetahuan dan keterampilan rapor tengah semester ganjil 2022/2023. Subjek penelitian adalah siswa SMA Notre Dame Puri Indah kelas 10, 11, dan 12 berjumlah 175 siswa yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat berupa uji Chi-Square. Hasil Penelitian : Terdapat hubungan signifikan antara tingkat stres dengan hasil belajar pengetahuan (p=0,011) dan keterampilan (p=0,012). Mayoritas tingkat stres yang dialami subjek adalah tingkat stres sedang sebanyak 74,3% dengan mayoritas nilai pengetahuan adalah B (56,5%) dan nilai keterampilan adalah B (70,9%). Terdapat hubungan signifikan antara angkatan dengan tingkat stres (p=0,007), namun jurusan tidak berhubungan dengan tingkat stres (p=0,587). Terdapat hubungan signifikan antara angkatan dan jurusan terhadap nilai keterampilan (p=0,031; 0,004), namun tidak pada nilai pengetahuan (p=0,351; 0,162). Kesimpulan : Tingkat stres berpengaruh secara positif terhadap hasil belajar siswa SMA Katolik Notre Dame Puri Indah selama masa pandemi. Angkatan subjek berhubungan terhadap tingkat stres dan nilai keterampilan, sedangkan jurusan berhubungan dengan nilai keterampilan namun tidak berhubungan dengan tingkat stres subjek. |