Latar belakang: Motivasi belajar adalah dorongan dari proses dan tujuan untuk mendapatkan manfaat belajar dalam setiap individu. Mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi akan semangat untuk melakukan pembelajaran. Penelitian lain menyatakan bahwa sistem pembelajaran yang berbeda dapat mempengaruhi motivasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat motivasi belajar mahasiswa pre-klinik antara sistem pembelajaran tatap muka dan pembelajaran jarak jauh di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.Metode: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang pada mahasiswa pre-klinik Angkatan 2019-2021 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Data dikumpulkan melalui kuesioner Motivation Learn Online Questionaire (MLOQ) yang disebarkan secara daring dalam bentuk g-form. Kuesioner ini mengukur tingkat motivasi belajar mahasiswa selama PTM dan PJJ dengan subscale terdiri dari instrinsic goal orientation, extrinsic goal orientation, control of learning beliefs, self-efficacy, task value, social engagement, dan instructor support. Analisis data dilakukan menggunakan Wilcoxon-Signed Rank Test.
Hasil: Penelitian melibatkan 75 responden dengan perbedaan hasil tingkat motivasi belajar pada setiap subscale, tetapi tidak ada hubungan signifikan antara jenis pembelajaran dan motivasi belajar mahasiswa (P>0,01). Nilai mean 0-1 menyatakan motivasi rendah, 1-2 menyatakan motivasi sedang, 2-3 menyatakan motivasi tinggi. Hasil mean pada variabel instrinsic goal orientation, extrinsic goal orientation, control of learning beliefs, self-efficacy, task value, social engagement, dan instructor support secara berurutan adalah 1,81, 1,73, 1,68, 1,21, 1,65, 1,81, 1,81 saat mengikuti PTM dan 1,79, 1,56, 1,45, 1,21, 1,57, 1,76, 1,79 saat mengikuti PJJ.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan signifikan pada motivasi belajar mahasiswa Pre-Klinik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya selama PTM dan PJJ |