Pasca Covid-19, pengkondisian udara merupakan satu hal yang sangat penting dalam setiap bangunan, khususnya pada hotel. Salah satu fungsi hotel yaitu memberikan kenyamanan udara pada setiap ruang hotel dan tentunya untuk menciptakan situasi nyaman bagi para penghuninya. Untuk mencapai kondisi kenyamanan udara, maka setiap ruang harus diperhitungkan beban energi listriknya. Berapa beban pendinginan dalam suatu ruang atau gedung yang nyaman untuk pemilihan kapasitas unit pendingin yang optimal? Untuk itu diperlukannya perhitungan beban pendingin dengan tujuan dapat menghasilkan efisiensi beban pendingin, memilih chiller menurut estimasi perhitungan beban pendingin, optimasi jumlah chiller yang akan digunakan, desain sistem chiller. Dari hasil perhitungan diperoleh pemilihan kapasitas chiller yang tepat pada hotel tersebut adalah 370 TR, chiller yang digunakan 2 units water cooled chiller dengan masing-masing beban 185 TR. Hal tersebut akan berkorelasi dengan perhitungan efisiensi energi listrik. Pemilihan chiller efisiensi tinggi atau COP (Coefficient of Performance) yang akan selalu menjadi sasaran pemakaian di hotel bintang 5 di Bogor. Studi kasus pada penelitian ini akan menyajikan perbandingan konsumsi energi dalam bentuk pengolahan data yang didapat pada interval waktu yang ditentukan, antara aircooled chiller dengan water-cooled chiller pada ruang kamar dan ruang pertemuan hotel. Analisis energi menunjukkan bahwa pemilihan water-cooled chiller menggantikan air-cooled chiller sebelumnya menghasilkan penghematan energi sekitar 17,52%. Analisis biaya operasional yang disimulasikan juga menunjukkan bahwa biaya operasional hotel dengan water-cooled chiller sekitar 6,212% lebih rendah. Data dari studi kasus ini menunjukkan bahwa penggantian water cooled chiller dari air-cooled chiller pada hotel bintang 5, memberikan efisiensi yang lebih tinggi karena pengoperasiannya tidak terlalu bergantung pada suhu udara lingkungan sekitar. Dengan adanya water cooling / unit pendingin akan memastikan pengaturan cairan chiller yang stabil ke lebih optimal. Sehingga berkorelasi mengurangi konsumsi energi listrik hotel tanpa mengorbankan kenyamanan penghuni hotel. Pilihan ini juga menarik bagi pemilik hotel karena dapat menghasilkan keuntungan secara ekonomi yang cukup significant. |