Sejalan dengan agenda pembangunan berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), keberlanjutan perusahaan merupakan pendorong penting bagi kelangsungan hidup jangka panjang perusahaan. Terlepas dari gagasan mulia, praktik keberlanjutan tetap diabaikan dalam teori, kebijakan, dan dipraktikkan secara selektif oleh perusahaan Indonesia, mungkin karena dampak yang tidak jelas. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan analisis empiris tentang dampak praktik keberlanjutan terhadap kinerja perusahaan dalam konteks Indonesia menggunakan lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG) agregat dan terpilah. Sampel penelitian terdiri dari 40 perusahaan publik di Indonesia yang telah secara konsisten melaporkan skor ESG dari 2017 hingga 2021. Regresi panel statis digunakan untuk menganalisis data dalam frekuensi tahunan. Di tingkat agregat, hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara keberlanjutan (ESG) dan kinerja keuangan perusahaan seperti, return on assets (ROA), return on equity (ROE) dan Tobin's Q (TQ). Secara disagregat, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara skor E, S, dan G dengan return on assets (ROA), return on equity (ROE) dan Tobin's Q (TQ). |