Anda belum login :: 06 Jun 2025 14:06 WIB
Detail
BukuPengelolaan Parenting Stress pada Ibu dari Anak dengan High-Functioning Autism Spectrum Disorder
Bibliografi
Author: 'Tanita ; Rossalia, Nanda (Advisor)
Topik: Pengelolaan Parenting Stress; Ibu; Autisme; High Functioning Autism Spectrum Disorder
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2023    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext:
Abstract
Memiliki anak dengan kebutuhan khusus, seperti Autism Spectrum Disorder (ASD) dapat menimbulkan dinamika stres yang unik bagi orang tua karena adanya gangguan dalam interaksi sosial, pengelolaan emosi, serta kemandirian anak. Meskipun memiliki diagnosis tingkat autism yang ringan (high functioning), anak tetap membutuhkan pendampingan yang intens dibandingkan dengan anak-anak normal seusianya. Sebagai orang tua yang erat perannya dengan pengasuhan anak, ibu mengalami parenting stress yang dapat dipelajari lebih lanjut aspek-aspek penyebabnya, faktor yang mempegaruhinya, serta dampak stres tersebut bagi kesehariannya. Melalui penelitian ini, pengelolaan parenting stress pada ibu dari anak dengan high functioning autism spectrum disorder diteliti lebih lanjut dengan melihat keberfungsian ibu yang optimal meskipun mengalami berbagai tantangan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan teknik analisis tematik. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara semi terstruktur dengan pertanyaanpertanyaan semi terbuka. Jumlah partisipan sebanyak tiga orang ibu dari anak dengan high functioning ASD yang berusia lebih dari lima belas tahun, serta rutin mendampingi keseharian anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parenting stress yang dialami para ibu dari anak dengan high functioning ASD bersifat situasional, yang cenderung muncul ketika anak melakukan perilaku tantrum yang menyakiti dan berbeda dari anak-anak pada umumnya. Wujud gejala stres yang dialami ketiga partisipan meliputi rasa sedih, kecewa, lelah, kesal, khawatir, dan tertekan akan keadaan. Faktor utama yang berperan adalah rendahnya kemampuan anak untuk mengelola emosi dan kemandirian anak yang memicu kekhawatiran akan masa depan anak. Dalam menghadapi parenting stress, ketiga partisipan cenderung melakukan distancing stress-coping untuk menenangkan diri dan tetap membiarkan anak meluapkan emosi yang dirasakan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.09375 second(s)