Latar Belakang : Individu dengan kecemasan sosial bergantung kepada ponselnya untuk menghindari interaksi sosial dan individu yang merasa kesepian menggunakan ponselnya untuk mencari dan menjalin hubungan sosial yang berdampak lanjut menjadi ketergantungan terhadap ponsel dan nomophobia. Tujuan : Mengetahui gambaran nomophobia, kecemasan sosial, dan kesepian pada mahasiswa prodi kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya serta hubungan diantaranya. Metode : Penelitian deskriptif analitik, cross-sectional, pada mahasiswa prodi kedokteran FKIK UAJ dengan alat ukur berupa kuesioner karakteristik, Social Phobia Inventory (SPIN), UCLA Loneliness Scale version 3, dan Nomophobia Questionnaire (NMP-Q). Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat Chi-Square. Hasil : Terdapat 251 responden dengan mayoritas perempuan (68,9%), masa studi preklinik (52,6%). Dari total responden didapatkan (43,5%) kecemasan sosial, (68,9%) kesepian, dan (93,2%) nomophobia. Kecemasan sosial pada perempuan (48%) dan laki-laki (33,3%), pada masa studi preklinik (49,2%) dan klinik (37%). Kesepian pada perempuan (70,5%) dan laki-laki (65,4%), pada masa studi preklinik (73,5%) dan klinik (63,9%). Nomophobia pada perempuan (93,6%) dan laki-laki (92,3%), masa studi preklinik (87,9%) dan klinik (99,2%). Hasil uji bivariat menunjukkan adanya hubungan signifikan (p<0,05) antara kecemasan sosial dengan nomophobia dan hubungan yang sangat signifikan (p<0,001) antara kesepian dengan nomophobia. |