Latar Belakang: Pandemi COVID-19 di Indonesia menyebar ke seluruh provinsi di Indonesia membuat pemerintah menerapkan peraturan mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya penanganan COVID-19 sehingga membuat para pelajar dari semua tingkat menerapkan pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh ini menyebabkan beberapa perubahan dalam aktivitas sehari-hari termasuk pola tidur. Terdapat beberapa penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa 78% remaja mengalami masalah tidur selama pandemi dan 62,2% siswa memiliki kualitas tidur yang buruk dengan konsentrasi belajar yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kualitas tidur dengan konsentrasi belajar pada siswa SMA di Jakarta Timur. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif yang dilaksanakan pada bulan Juni 2022 sampai dengan November 2022 secara daring. Sampel untuk penelitian ini sebanyak 272 siswa SMA yang diambil menggunakan metode consecutive sampling. Kualitas tidur siswa ditentukan dengan menggunakan kuesioner PSQI dan konsentrasi belajar ditentukan dengan menggunakan kuesioner MAAS. Analisis data dilakukan untuk memaparkan hubungan antara kualitas tidur dengan konsentrasi belajar pada siswa SMA di Jakarta Timur. Hasil: Dari hasil penelitian didapati bahwa mayoritas responden adalah siswa perempuan sebanyak 137 orang (50.4%) dan responden laki-laki ada sebanyak 135 orang (49.6%). Hasil Analisis univariat pada 272 siswa menunjukkan 131 responden (48.2%) memiliki kualitas tidur yang baik dan sebanyak 141 responden (58.8%) memiliki kualitas tidur yang buruk. Sebanyak 158 orang (58.1%) memiliki konsentrasi belajar yang baik dan sebanyak 114 orang (41.9%) memiliki konsentrasi belajar yang buruk. Analisis bivariat antara kualitas tidur dengan konsentrasi belajar pada subjek didapatkan hasil yang bermakna (P=<0,001). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan konsentrasi belajar pada siswa SMA di Jakarta Timur. |