Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Derajat Preeklampsia di Rumah Sakit Dian Harapan Jayapura Tahun 2020-2021 Oleh: GREGORIOUS SURYA JUSTITIA WIDODO Dibimbing oleh : YUNISA ASTIARANI Latar Belakang: Preeklampsia diartikan sebagai kondisi hipertensi yang disertai proteinuria dan terdeteksi setelah usia kehamilan 20 minggu dengan atau tanpa edema. Preeklampsia merupakan salah satu gangguan hipertensi yang paling sering ditemui pada kehamilan. Preeklampsia menjadi ancaman kesehatan yang signifikan baik di negara maju maupun negara berkembang serta berkontribusi terhadap morbiditas dan mortalitas maternal secara global.Preeklampsia mempengaruhi 5% hingga 10% dari semua kehamilan secara global. Prevalensi kejadian preeklampsia di negara berkembang mencapai 16,7% dan diperkirakan menyumbang sekitar 40% hingga 60% dari total kematian ibu di negara berkembang. Metode: Metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan sampling non-random berupa whole population sampling dengan mengambil seluruh sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi. Didapatkan sebanyak 182 responden ibu hamil dengan diagnosis preeklampsia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya kemudian dianalisis menggunakan uji Chi Square. Hasil : Didapatkan sebanyak 73,6% responden pada rentang usia 20-35 tahun, 24,7% bekerja, 89% dengan obesitas, 70,3% dengan paritas multipara, 83,5% tidak memiliki riwayat abortus, 98,9% tidak memiliki riwayat perdarahan pervaginam, 5,5% memiliki riwayat kehamilan multifetal, 31,9% memiliki hipertensi dalam kehamilan, 39% memiliki interval kehamilan <5 tahun, 6% memiliki riwayat diabetes, 20,3% memiliki riwayat hipertensi kronis dan 98,9 % tidak memiliki riwayat penyakit ginjal kronis. Uji Chi Square menunjukkan hubungan tidak bermakna antara derajat preeklampsia dengan usia (p=0,135), status pekerjaan (p=0,480), indeks massa tubuh (p=0,812), jumlah gestasi (p=0,504), jumlah paritas (p=0,750), riwayat abortus (p=0,489), perdarahan pervaginam (p=0,337), kehamilan multifetal (p=0,926), hipertensi dalam kehamilan (p=0,689), interval kehamilan (p=0,771), diabetes melitus (p=0,765), hipertensi kronis (p=0,154), dan penyakit ginjal kronik (p=0,337). Kesimpulan : Dari pasien kasus preeklampsia sebanyak 182 responden 73,6% berusia 20- 35 tahun, 24,7% memiliki pekerjaan dan 89% menderita obesitas. Dari pasien kasus preeklampsia sebanyak 182 responden 29,7% dengan paritas nullipara, 5,5% memiliki riwayat kehamilan kembar, 39% dengan interval kehamilan < 5 tahun, dan 31,8% mengalami hipertensi dalam kehamilan. Dari pasien kasus preeklampsia viii sebanyak 182 responden 6% memiliki riwayat penyakit diabetes melitus, 20,3% memiliki hipertensi kronis dan 1,1% dengan penyakit ginjal kronis. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara faktor demografi, riwayat kehamilan, dan penyakit penyerta dengan kasus preeklampsia. |