Latar Belakang : COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Individu yang terinfeksi pada umumnya akan mengalami gejala ringan hingga sedang dan bisa sembuh tanpa memerlukan perawatan khusus. Berbagai instrumen dan biomarker telah dilaporkan dapat digunakan untuk menentukan keluaran dan derajat keparahan pasien COVID-19 dengan berbagai tingkat sensitivitas yang cukup baik. Salah satu instrumen yang dapat digunakan dalam menilai perburukan pasien COVID-19 adalah CURB-65. Penegakan prognosis pasien penting untuk menentukan manajemen tatalaksana pasien COVID-19 sehingga dapat menurunkan angka kematian. Saat ini penggunaan skor CURB-65 untuk menentukan prognosis pasien COVID-19 masih terjadi pro dan kontra. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi performa skor CURB-65 dalam menentukan prognosis pasien COVID-19. Metode: Penelitian telaah sistematis ini memasukkan kata kunci pada database PubMed, ScienceDirect dan EBSCO, dengan rentang waktu 2020 – 2022. Telaah sistematis ini dibuat berdasarkan guideline PRISMA dan dievaluasi dengan NIH Quality Assessment Tool for observational cohort and cross sectional studies . Kriteria inklusi pada penelitian ini meliputi seluruh studi desain observasional yang sesuai dengan topik penelitian. Hasil: Telaah sistematis ini menggunakan 10 literatur yang menilai performa CURB-65 dalam memprediksi mortalitas, mortalitas 30 hari, hasil yang merugikan, penerimaan organ support, masuk ICU, intervensi perawatan kritis, prediksi penyakit kritis,ventilasi mekanik dan mortalitas 72 jam pada pasien COVID-19. 7 dari 10 literatur menunjukkan performa CURB-65 baik dalam menilai mortalitas karena sensitivitas >80% atau AUC >0,80.
Kesimpulan: Skor CURB-65 lebih baik dalam memprediksi mortalitas daripada indikator prognosis lainnya pada pasien COVID-19. |