Latar Belakang : Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 dan telah ditetapkan secara global sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sebagai upaya menanggulangi penyebaran COVID-19, pemerintah menetapkan kebijakan berupa dilakukannya aktivitas dari rumah, yang kemudian akan meningkatkan waktu mengonsumsi camilan. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya asupan kalori dan berisiko menyebabkan obesitas. Oleh karena itu diperlukan identifikasi masalah terkait pada kelompok remaja muda yang memerlukan dukungan nutrisi serta gizi yang seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi camilan terhadap status gizi dan lemak tubuh mahasiswa pre-klinik Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian secara potong lintang yang dilakukan selama masa pandemi dengan total 76 responden mahasiswa pre-klinik Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan pengukuran antropometri, kuesioner Snacks Food Frequency Questionnaire, dan alat ukur lemak tubuh. Pengolahan dan analisis c¬hi-square dilakukan dengan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS).
Hasil : 52,9% subjek berjenis kelamin perempuan, 42,9% tergolong ke dalam kelompok dengan indeks massa tubuh normal, 48,6% tergolong dalam lemak tubuh normal, 52,9%, jarang mengonsumsi camilan sehat dan 51,4% sering mengonsumsi camilan tidak sehat. Berdasarkan perhitungan statistika, terdapat pengaruh signifikan antara frekuensi konsumsi camilan dengan indeks massa tubuh (p=0,033) dan lemak tubuh (p=0,013).
Kesimpulan : Terdapat pengaruh antara konsumsi camilan tidak sehat status gizi dan lemak tubuh Mahasiswa Pre-klinik Fakultas Kedokteran Universitas Atma Jaya selama Masa Pandemi COVID-19. |