Anda belum login :: 21 Jul 2025 22:46 WIB
Detail
BukuFAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN KOGNITIF PADA LANSIA BERPENDIDIKAN RENDAH BERDASARKAN INDONESIAN FAMILY LIFE SURVEY-5 (IFLS-5)
Bibliografi
Author: Putra, Jayanto Nanda ; Turana, Yuda (Advisor); Handajani, Yvonne Suzy (Advisor)
Topik: Gangguan Kognitif; IFLS-5; Lansia Berpendidikan Rendah
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Sarjana Kedokteran - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2022    
Jenis: Theses - Karya Tulis Ilmiah Kedokteran (KTI-FK) - Registration of Karya Tulis Ilmiah Kedokteran
Fulltext:
Abstract
Latar Belakang: Prevalensi lansia yang terus meningkat perlu diimbangi dengan kualitas pendidikan dan kesehatan lansia itu sendiri. Tingkat pendidikan yang tinggi berkontribusi dalam cadangan kognitif yang tinggi dan dapat memberikan efek protektif dalam gangguan kognitif karena usia. Cadangan kognitif adalah fleksibilitas kognitif individu dalam menggunakan fungsi kognitif yang dipengaruhi oleh penuaan otak, penyakit neurologi, dan kerusakan otak. Prevalensi lansia berpendidikan rendah di Indonesia masih tinggi dan fakta bahwa pendidikan rendah adalah faktor kuat untuk terjadinya gangguan kognitif yang lebih progresif, maka perlu dilakukan identifikasi terkait faktor risiko nya . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi gangguan kognitif pada lansia berpendidikan rendah berdasarkan Indonesian Family Life Survey-5 (IFLS-5).

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan studi potong lintang. Data pada penelitian ini didapatkan dari survey IFLS-5 yang dilakukan di Indonesia. Sampel penelitian terdiri dari 2456 lansia berpendidikan rendah berusia ? 60 tahun. Karakteristik responden diperoleh dengan analisis univariat, lalu dilakukan analisis bivariat dengan uji chi-square untuk melihat hubungan antara dua variable kategorik, dan dilakukan uji multivariat dengan teknik regresi logistic.

Hasil: Prevalensi gangguan kognitif pada lansia berpendidikan rendah sebesar 20,7%. Faktor yang diasosiasikan dengan peningkatan risiko gangguan kognitif pada lansia berpendidikan rendah adalah: usia = 75 tahun; berstatus belum menikah, berpisah, cerai hidup, dan cerai mati; berjenis kelamin perempuan; tempat tinggal perdesaan; dan tidak mengikuti kegiatan keagamaan dalam kurun waktu 12 bulan terakhir. Usia memiliki pengaruh terbesar terhadap gangguan kognitif pada lansia berpendidikan rendah. (p=0.000; OR=3.146; 95% CI=2.442-4.051)

Kesimpulan: Faktor yang memengaruhi peningkatan risiko gangguan kognitif pada lansia berpendidikan rendah adalah: usia = 75 tahun; berstatus belum menikah, cerai hidup, dan cerai mati; berjenis kelamin perempuan; tempat tinggal perdesaan; dan tidak mengikuti kegiatan keagamaan. Kebijakan terhadap gangguan kognitif dapat difokuskan pada lansia berpendidikan rendah dengan faktor risiko tersebut.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.09375 second(s)