Latar Belakang: Dari berbagai gangguan psikologis, depresi menduduki peringkat pertama selama tiga dekade terakhir. Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi penduduk berusia di atas 15 tahun yang mengalami depresi sebesar 6,1% dan 91% di antaranya tidak berobat. Wanita usia produktif memainkan berbagai peran yang berdampak pada meningkatnya tanggung jawab dan tuntutan yang harus dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan status pernikahan, pendidikan, pekerjaan, merokok, dinamika keluarga, kesejahteraan keluarga, kegiatan keagamaan, dan penyakit kronis dengan depresi bagi wanita usia produktif di Indonesia. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik yang menggunakan desain potong lintang dengan menggunakan data sekunder dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) gelombang 5 yang mencakup 13 provinsi di Indonesia. Sampel penelitian terdiri dari 4437 wanita usia produktif. Data dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat. Analisis bivariat dilakukan dengan uji chi-square, serta multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil: Prevalensi depresi ditemukan meningkat seiring dengan bertambahnya usia, yaitu 25,6%, 35,5%, 38% untuk usia 15-29 tahun, 30-44 tahun, dan 45-64 tahun. Mayoritas responden wanita usia produktif sudah menikah (84,6%), bertempat tinggal di perkotaan (51,4%), tingkat pendidikan rendah (60,4%), serta tidak bekerja atau besekolah (71,3%). Berdasarkan analisis bivariat terdapat hubungan yang signifikan antara merokok (p = 0,025), kesejahteraan keluarga (p < 0,001), partisipasi kegiatan keagamaan (p = 0,028), hipertensi (p = 0,001), asma (p = 0,003), penyakit paru kronis (p = 0,026), stroke (p = 0,036), artritis (p = 0,031), penyakit pencernaan (p= 0,009) dengan depresi. Pada analisis multivariat, ditemukan usia (15-29 tahun), kesejahteraan keluarga kurang cukup, dan hipertensi menjadi faktor yang paling dominan terhadap depresi bagi wanita usia ptoduktif di Indonesia (p < 0,001). Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara merokok, kesejahteraan keluarga, partisipasi kegiatan keagamaan, hipertensi, asma, penyakit paru kronis, stroke, artritis, dan penyakit pencernaan dengan depresi bagi wanita usia produktif di Indonesia. |