Anda belum login :: 07 Jun 2025 16:44 WIB
Detail
BukuHubungan Sosiodemografi, Status Fungsional, dan Gangguan Penglihatan dengan Fungsi Kognitif pada Lansia di Indonesia
Bibliografi
Author: Thiantoro, Benedicta Ann Clarabelle ; Turana, Yuda (Advisor); Handajani, Yvonne Suzy (Examiner)
Topik: disfungsi penglihatan; sosiodemografi; status fungsional; ADL; IADL; fungsi kognitif; lansia; IFLS-5
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Sarjana Kedokteran - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2022    
Jenis: Theses - Karya Tulis Ilmiah Kedokteran (KTI-FK) - Registration of Karya Tulis Ilmiah Kedokteran
Fulltext:
Abstract
Latar belakang: Disfungsi indra, termasuk disfungsi penglihatan merupakan salah satu masalah yang paling sering dikeluhkan oleh lansia.1 Menurut data Rapid Assessment of Avoidable Blindness pada 2013-2017, di Indonesia terdapat sekitar 8 juta orang yang mengalami mengalami disfungsi penglihatan, setidaknya 20,6% dari populasi tersebut mengalami kebutaan.2 Gangguan penglihatan dapat menyebabkan permasalahan dalam kesejahteraan lansia.3–7 Berbagai studi telah menemukan hubungan bermakna antara gangguan pendengaran dengan gangguan kognitif dan dementia.8–10 Pada saat ini, telah tersedia data dari Indonesian Family Life Survey (IFLS).11 Akan tetapi, hubungan antara gangguan penglihatan dengan gangguan kognitif masih belum banyak diteliti dan belum ada penelitian yang menggunakan data dalam IFLS5 untuk menelusuri topik ini.
Metode: Data 2375 lansia usia 60 tahun atau lebih diambil dari Indonesia Family Life Survey (IFLS5). Variabel sosiodemografi, ADL/IADL, gangguan penglihatan, dan fungsi kognitif (TICS-M) dikumpulkan melalui wawancara dan dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat.
Hasil: Sampel penelitian sebagian besar pria (82,7%), sudah menikah (76,5%), tinggal di perkotaan (52,3%), dan memiliki pendidikan <9 tahun (57,1%). 9,4% responden mengalami gangguan penglihatan, 13,4% mengalami gangguan ADL, 34,3% mengalami gangguan IADL, dan 49,3% mengalami gangguan fungsi kognitif. Pada analisis bivariat, status pernikahan (p=0,004), tempat tinggal (p<0,001), pendidikan (p<0,001), IADL (p<0,001), dan gangguan penglihatan (p=0,049) memiliki hubungan bermakna dengan funsi kognitif. Pada subanalisis, ditemukan bahwa penggunaan kacamata baca memiliki hubungan bermakna dengan fungsi kognitif pada lansia dengan gangguan penglihatan. Pada analisis multivariat, tempat tinggal (p=0,002), pendidikan (p<0,001) dan IADL (p=0,023) memiliki hubungan bermakna dengan fungsi kognitif.
Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna antara tempat tinggal, pendidikan, dan IADL dengan fungsi kognitif. Gangguan penglihatan tidak memiliki hubungan bermakna dengan fungsi kognitif.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.078125 second(s)