Perkembangan layanan makanan dan minuman memberikan pilihan yang beragam mulai dari makanan hingga teknik pembuatan dan juga tampilan hingga rasa yang dapat menjadikan hal-hal tersebut memiliki pengalaman wisata. Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian ini dilakukan di Namaaz Dining dengan tujuan untuk mengetahui proses pengembangan produk dan faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam perencanaan menu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengumpulan data melalui wawancara mendalam serta didukung dengan adanya observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses pengembangan produk di Namaaz Dining terdapat 8 tahap yang digunakan mulai dari pembuatan ide, penyaringan ide, pengembangan dan pengujian konsep, pengembangan strategi pemasaran, analisis bisnis, pengembangan produk, pengujian pasar, dan komersialisasi. Untuk mendapatkan produk yang diinginkan dilakukanlah proses pengembangan produknya, agar menjadi satu kesatuan maka dibuatlah perencaaan menu dengan mempertimbangkan faktor eksternal dan faktor internal. Dalam memahami analisis bisnis Namaaz Dining tidak memiliki anggaran tetap. namun dalam membuka suatu usaha terlebih bisnis layanan makanan selalu diperlukan penganggaran sebagai faktor kunci. Selain itu walaupun tidak melakukan pemasaran secara khusus serta mengandalkan unggahan pelanggannya sebagai promosi zaman sekarang, namun tetap melakukan pemasaran secara tidak langsung dengan mengikuti atau berkolaborasi dalam berbagai acara. Dari situ sajian dengan teknik gastronomi molekuler yang disajikan Namaaz Dining ternyata dapat memberikan peluang sebagai atraksi dalam pariwisata. |