Manusia memerlukan berbagai sumber daya untuk keberlangsungan hidup. Salah satu cara bertahan adalah melakukan kegiatan konsumsi sebagai pendukung asupan aktivitas sehari-hari. Namun, kegiatan konsumsi dapat menjadi salah satu faktor terjadinya masalah lingkungan akibat eksploitasi sumber daya alam. Masalah lingkungan memiliki dampak buruk terhadap kualitas lingkungan maupun psikologis diri manusia seperti mengalami stress apabila masalah terjadi secara terus-menerus. Manusia dapat mencegah serta menumbuhkan kepedulian lingkungan dengan perilaku ramah lingkungan salah satunya mengonsumsi makanan organik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran perilaku mengonsumsi makanan organik berdasarkan teori Value Identity Personal-norm.
Sampel dalam penelitian adalah masyarakat Jabodetabek dengan penghasilan bersih sesuai Upah Minimum Provinsi DKI Jakarta. Besar sampel penelitian adalah 250 partisipan (Laki-laki = 118, Perempuan = 132) menggunakan teknik convenience sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dari alat ukur model Value Identiy Personal norm (VIP) dengan teknik analisis data yaitu Structural Equation Modeling (SEM) tipe analisis jalur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model VIP mampu memprediksi perilaku mengonsumsi makanan organik pada masyarakat Jabodetabek secara signifikan. Model VIP terdiri dari nilai biosfer, identitas diri lingkungan, dan keyakinan norma pribadi. Nilai biosfer yakni pemikiran yang berfokus pada lingkungan berhasil memprediksi identitas diri lingkungan yang cukup kuat. Kemudian, identitas tersebut mencerminkan sejauh mana individu melihat dirinya pro-lingkungan. Identitas diri lingkungan juga memprediksi perasaan kewajiban moral atau keyakinan norma sehingga individu akan terlibat dalam tindakan tertentu. Maka dari itu, perlu ada dukungan serta peran aktif dari pemerintah dan masyarakat terhadap perilaku konsumsi makanan organik. |