Perceraian orang tua merupakan salah satu kejadian traumatis yang tidak hanya berdampak pada pasangan menikah tetapi juga pada anak-anak dari hasil perceraian. Dampak perceraian tersebut dapat menghilang tetapi ada beberapa dampak yang menetap atau berkelanjutan ke tahap perkembangan selanjutnya, salah satunya adalah terjadinya hambatan dalam kepercayaan atau interpersonal trust. Interpersonal trust adalah harapan umum yang dipegang oleh individu atau kelompok bahwa kata, janji, dan pernyataan lisan atau tertulis dari individu lain dapat diandalkan. Hal ini akan semakin rumit ketika individu memasuki fase dewasa muda. Karena pada fase tersebut, setiap individu memiliki tugas perkembangan untuk memenuhi kebutuhan intimacy, yaitu dengan membangun hubungan berpacaran. Interpersonal trust merupakan suatu yang penting dimiliki individu agar dapat membangun hubungan yang sehat, mampu bersosialisasi, serta tidak merasa kesepian. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran interpersonal trust pada perempuan dewasa muda yang sedang menjalin hubungan berpacaran dan pernah mengalami perceraian orang tua dengan menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara semi terstruktur untuk menggali interpersonal trust dan gambaran perceraian orang tua. Partisipan yang di wawancara adalah lima orang perempuan dewasa muda berusia 21 sampai 25 tahun, seluruh partisipan pernah mengalami perceraian orang tua dan sedang menjalin hubungan berpacaran. Hasil penelitian dengan lima partisipan menunjukkan bahwa perceraian orang tua berdampak terhadap interpersonal trust perempuan dewasa muda yang sedang menjalin hubungan berpacaran, namun interpersonal trust individu juga dipengaruhi faktor-faktor lain yaitu permasalahan dan latar belakang perceraian orang tua, faktor kognitif seperti pandangan atau persepsi individu, pengalaman berpacaran di masa lalu, harapan dalam menjalin hubungan berpacaran, dan kondisi hubungan berpacaran yang sedang dijalani. Pada penelitian selanjutnya, disarankan untuk memperluas karakteristik partisipan, penelitian juga dapat dilanjutkan dengan melakukan wawancara dengan significant others dari partisipan seperti pasangannya. Saran lain yang dapat diberikan adalah penelitian dapat dilanjutkan dengan mengaitkan perceraian orang tua dengan konstruk psikologis lainnya karena kasus perceraian orang tua memberikan dampak yang beragam bagi anak dari orang tua yang bercerai. |