Industri makanan dan minuman juga menjadi salah satu bidang industri yang sangat diminati oleh banyak. Sebagai salah satu contoh industri makanan dan minuman yang sedang banyak diminati pada saat ini adalah sebuah coffee shop. Tentunya terdapat satu faktor penting bagi industri makanan dan minuman agar proses produksi yang berlangsung dapat berjalan dengan efektif dan efisien yaitu persediaan bahan baku. Poku and Pookies merupakan salah satu coffee shop yang berada di kawasan Gading Serpong, Tangerang Selatan, yang menjual berbagai macam desserts dan minuman yang baru berdiri sejak tahun 2020. Dikarenakan masih belum lama beroperasi, permintaan yang diterima Poku and Pookies bersifat stokastik. Hal ini menyebabkan pihak Poku and Pookies kesulitan dalam menentukan pengendalian persediaan bahan baku. Poku and Pookies juga belum menerapkan suatu metode khusus yang digunakan dalam menentukan persedian bahan baku. Salah satu cara terbaik untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan membuat suatu rancangan biaya persediaan bahan baku mulai dari nilai safety stock, nilai maksimum, dan total biaya persediaan yang perlu dikeluarkan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode min-max stock dan joint replenishment. Penelitian ini akan membandingkan nilai total biaya persediaan antara kondisi aktual dengan metode min-max stock dan joint replenishment. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu metode yang menghasilkan total biaya persediaan terkecil selama satu tahun adalah joint replenishment dengan total biaya persediaan sebesar Rp 215.374.857. Hasil ini menurun 22% dari total biaya persediaan pada kondisi aktual Poku and Pookies. Selain mendapatkan total biaya persediaan, didapatkan juga nilai safety stock, nilai maksimum, dan waktu antar pemesanan bahan baku yaitu selama 26 hari sekali atau pembelian bahan baku akan dilakukan sebanyak 15 kali dalam satu tahun. |