Tingginya kasus COVID-19 di Indonesia membuat perawat yang berada di garda terdepan merasakan kelelahan secara fisik maupun emosi. Tidak hanya itu, tingginya angka kematian pada pasien dan rekan sejawat dapat memunculkan death anxiety yang jika dirasakan dapat memengaruhi performa dan kesehatan para perawat. Meaning in life sendiri adalah persepsi mengenai signifikansi makna dan tujuan dari kehidupan yang dijalankan. Berdasarkan hasil pengujian sebelumnya, meaning in life dianggap bisa mengurangi death anxiety. Oleh karena itu, penelitian ini hendak mengetahui hubungan antara meaning in life dan death anxiety pada perawat COVID-19 di Indonesia.
Penelitian dilakukan secara kuantitatif korelasional kepada 101 perawat Indonesia dari usia 22-48 tahun yang pernah atau sedang melayani pasien COVID-19 selama minimal tiga bulan, dan bertugas di pulau Jawa. Data diambil secara convenience sampling melalui pengisian kuesioner secara dalam jaringan maupun luar jaringan. Pengolahan statistik yang digunakan untuk penelitian ini adalah Spearman melalui aplikasi JASP.
Berdasarkan pengujian hubungan antara dimensi meaning in life dan death anxiety didapatkan hasil yang tidak signifikan antara hubungan presence of meaning dan death anxiety, r = -0.138, p = 0.167 (>0.05), effect size = 0.019, maupun hubungan search for meaning dan death anxiety, r = 0.001, p = 0.989 (>0.05), effect size = 0.000001. Hasil penelitian tidak sesuai dengan penelitian terdahulu, yang mungkin saja disebabkan oleh berbagai macam hal yang perlu menjadi perhatian untuk penelitian selanjutnya, seperti ketepatan penentuan karakteristik partisipan, mempertimbangkan faktor-faktor yang mungkin memengaruhi masing-masing variabel, memperhatikan jumlah sampel agar tersebar merata dan dapat merepresentasikan populasi, sekaligus ketepatan alat ukur maupun jenis dan metode penelitian. |