Kopi luwak merupakan komoditas unggulan kopi Indonesia yang sudah dikenal oleh mancanegara dengan kualitas rasa dan aromanya. Sesuai dengan namanya, kopi luwak merupakan kopi (dalam bentuk biji) yang diperoleh dari kotoran luwak yang sebelumnya telah dicerna terlebih dahulu di dalam tubuh luwak. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengujian terkait pengaruh metode ekstraksi maserasi dan perkolasi terhadap kadar fenolik dan aktivitas antioksidan ekstrak biji kopi luwak. Jenis biji kopi luwak yang digunakan adalah biji kopi luwak arabika (Coffea arabica L.). Proses maserasi dilakukan selama 3x24 jam, sedangkan proses perkolasi dilakukan selama 24 jam. Pelarut yang digunakan dalam proses ekstraksi adalah etanol 70%. Pengujian kadar fenolik total menggunakan metode Folin-Ciocalteu dengan asam galat sebagai senyawa pembanding. Hasil pengujian tersebut diperoleh kadar fenolik total dari metode maserasi dan perkolasi sebesar 12,06 ± 0,63 mgGAE/g biji kopi dan 19,22 ± 1,19 mgGAE/g biji kopi. Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dengan vitamin C sebagai senyawa pembanding. Hasil pengujian tersebut diperoleh nilai IC50 pada ekstrak maserasi dan perkolasi sebesar 56,57 ± 33,11 µg/mL (setara dengan 140,62 ± 131,60 mg/g biji kopi) dan 44,78 ± 11,433 µg/mL (setara dengan 67,0 ± 74,0 mg/g biji kopi). Nilai rendemen yang diperoleh pada ekstrak maserasi dan perkolasi adalah 13,57% dan 6,48%. Sedangkan nilai kadar air diperoleh sebesar 50,30% dan 51,38%. |