Kebutuhan listrik yang semakin meningkat telah menyebabkan dilakukannya berbagai macam upaya pengembangan teknologi di industri pembangkitan listrik. Saat ini, pemanfaatan pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) yang merupakan hasil kombinasi pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) dengan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) telah menjadi salah satu metode yang diandalkan dalam upaya memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia. Sistem PLTGU yang saat ini digunakan memiliki jenis pola kerja yang bervariasi dan ditentukan berdasarkan jumlah siklus PLTG, HRSG, serta siklus PLTU yang digunakan. Oleh sebab itu, penelitian ini akan menganalisa pengaruh pola kerja terhadap performa siklus turbin uap PLTGU blok satu di PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Muara Tawar dengan menggunakan simulasi pada software cycle tempo. Simulasi akan dilakukan dengan menggunakan tiga jenis pola kerja berbeda yaitu 1-1-1, 2-2-1, dan 3-3-1 serta menggunakan data operasi aktual PLTGU blok satu PT PJB Muara Tawar. Simulasi tersebut digunakan untuk mencari nilai perbandingan efisiensi termal dan daya bersih turbin uap sebagai tolak ukur performa dari masing-masing silkus turbin uap. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pada pembebanan 115 MW, 125 MW, dan 135 MW, pola operasi 3-3-1 menghasilkan nilai daya turbin uap tertinggi, yaitu sebesar 181779,54 MW hingga 187025,91 MW, diikuti pola operasi 2-2-1 dan 1-1-1. Pola operasi 3-3-1 juga menghasilkan nilai efisiensi termal siklus turbin uap tertinggi dengan nilai sebesar 0,27 hingga 0,29 yang juga diikuti oleh pola operasi 2-2-1 lalu 1-1-1. Oleh sebab itu, dapat diambil kesimpulan bahwa nilai performa siklus turbin uap pada PLTGU sebanding dengan jumlah turbin gas dan HRSG yang beroperasi. |