Pupilometri merupakan sebuah metode non-invasif pengukuran respons pupil terhadap sebuah stimulus. Pupilometri dapat digunakan di bidang neurologi sebagai pendeteksi dini ada tidaknya gejala demensia. Kemampuan pupil dalam merespons cahaya diamati melalui nilai-nilai pupillary light response (PLR). Sejumlah penelitian mendapati bahwa nilai-nilai PLR pasien demensia berbeda dengan pasien normal. Penelitian ini bertujuan merancang sebuah algoritme computer vision yang dapat mendeteksi pupil secara akurat, menghitung, serta menampilkan respons pupil terhadap cahaya ke dalam bentuk grafik dan nilai PLR pada sebuah aplikasi desktop. Aplikasi desktop ini mengendalikan sepasang goggles untuk melakukan perekaman. Goggles ini dilengkapi dengan rangkaian kamera, pencahayaan, serta sensor jarak VL53L0X. Dari rekaman yang dihasilkan, deteksi dilakukan berdasarkan pengklasifikasi Local Binary Pattern (LBP) serta deteksi kontur. Data pengukuran kemudian diproses dan disimpan pada basis data, baik secara lokal maupun pada aplikasi web, sehingga tenaga medis dapat menganalisis lebih lanjut untuk menentukan ada atau tidaknya gejala demensia pada pasien lansia. Tingkat ketelitian algoritme pendeteksi pupil sebesar 99,07% yang didapatkan dari 10 kali pengujian. Selama 30 kali percobaan, pemrosesan data gagal dilakukan sebanyak 8 kali. |