Tugas akhir ini mempelajari pengaruh penggabungan teknik memperkecil celah udara , mengurangi tinggi kumparan pada stator , dan optimasi arah fluks magnet terhadap peningkatan nilai fluks magnet normal ( Bn ) dan daya yang dihasilkan dari sebuah generator magnet permanen fluks aksial tipe dua sisi . Tugas akhir ini juga membahas studi eksperimental terhadap turbin angin vertikal tipe - H dengan melakukan pengujian pergantian bobot lengan yang lebih ringan dari bobot 410 gram menjadi 310 gram dan hasil eksperimental tersebut dibandingkan dengan hasil putaran poros ( RPM ) , Tip Speed Ratio ( TSR ) dan koefisien daya ( Cp ) pada kecepatan angin tertentu . Pelaksanaan desain dilaksanankan dengan menggunakan metode optimasi response surface method ( RSM ) . Dalam investigasi ini dilakukan optimasi arah magnet . Untuk desain pertama terdiri dari empat arah fluks yang berbeda yaitu 90 ° , -90 , 180 " dan 0 ° sedangkan untuk desain kedua terdiri dari dua arah fluks berbeda uaitu 90 ° dan -90 ° . Magnet dibagi menjadi potongan kecil yang saling bertumpuk satu sama lain . Diperoleh hasil kombinasi keduanya menghasilkan kenaikan kerapatan fluks noram ( Bn ) mencapai 50 % seiring dengan meningkatnya nilai Bn , nilai Bt pun meningkat namun tidak berpengaruh dengan torka cogging karena GMPFA merupakan tipe generator coreless yang memiliki nilai torka cogging nol . Untuk hasil eksperimental pergantian bobot lengan turbin disimpulkan bahwa semakin ringan bobot yang ditopang oleh turbin maka nilai RPM , Tip Speed Ratio ( TSR ) dan koefisien daya ( CP ) akan meningkat , dan dari hasil analisis dan pengujian turbin yang menggunakan bobot lengan 310 gram menghasilkan peningkatan nilai TSR sebesar 24.4 % dari peningkatan nilai tersebut maka koefisien daya untuk turbin dengan lengan yang berbobot 310 gram sem akin besar , sehingga pengurangan bobot lengan turbin menjadi salah satu cara yang dapat meningkatkan efisiensi turbin dalam mengekstrak energi angin untuk memutar poros generator . |