Buah kiwi (green kiwifruit dan gold kiwifruit) memiliki beragam kandungan nutrisi, salah satunya kandungan serat yang mampu berkontribusi pada saluran cerna, seperti gangguan konstipasi. Serat mampu meningkatkan massa feses dan melembutkan feses serta mempercepat proses transit makanan dalam saluran cerna. Cukup banyak dilakukan studi klinis untuk menguji efektivitas buah kiwi terhadap gangguan konstipasi. Beberapa hasil studi tersebut menyimpulkan bahwa buah kiwi mampu meningkatkan frekuensi defekasi, namun beberapa studi menyimpulkan sebaliknya. Parameter utama dalam menilai perbaikan konstipasi dilihat dari frekuensi defekasi sehingga menjadi outcome primer dalam penelitian ini. Kemudian, diikuti dengan outcome sekunder berupa kejadian mengejan, tekstur feses, dan efek samping. Pencarian studi dilakukan pada enam database (Cochrane Library, Wiley, ProQuest, Science Direct, PubMed, Google Scholar) untuk mengidentifikan studi randomized controlled trials yang membandingkan buah kiwi dengan plasebo. Hasil pencarian dan identifikasi lebih lanjut menghasilkan sebanyak empat studi yang dinilai layak dalam penelitian ini dengan kualitas studi rendah berdasarkan analisis GRADE. Hasil analisis kuantitiatif dalam meta-analisis dengan nilai p = 0,007; WMD 0,10 (CI 95% 0,03 - 0,17) pada frekuensi defekasi. Hal tersebut bermakna signifikan secara statistik, namun tidak signifikan secara klinis. Adapun konsumsi buah kiwi relatif aman dengan tidak adanya efek samping yang serius. |