Anda belum login :: 17 Apr 2025 05:55 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
PERAN NITRIC OXIDE (NO) TERHADAP TERJADINYA ABNORMALITAS DAERAH SFINGTER GASTROESOPHAGEAL JUNCTION SEBUAH KAJIAN TENTANG PENGARUH INFLAMASI, DAN BERKURANGNYA ANTIOKSIDAN ENDOGEN DENGAN TIKUS SEBAGAI MODEL
Bibliografi
Author:
Djuartina, Tena
;
Syam, Ari Fahrial
(Promotor);
Jusuf, Ahmad Aulia
(Co-Promotor);
Priosoeryanto, Bambang Pontjo
(Co-Promotor)
Topik:
GERD
;
GEJ
;
Antioksidan endogen
;
inflamasi
;
NO.
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Program Studi Doktor Ilmu Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2019
Jenis:
Theses - Dissertation
Fulltext:
Desertasi_Revisi_2022_dr_Tena.pdf
(7.85MB;
5 download
)
Abstract
Latar Belakang : GERD (Gastro Esophageal Reflux Disease) adalah suatu kondisi terjadinya refluks isi lambung ke dalam esophagus yang menyebabkan berbagai gejala klinis. Penyebab dari GERD sudah banyak diketahui namun patofisiologi densitas saraf pleksus Meissner dan pleksus Aurbach di daerah gastroesofagus junction (GEJ) akibat pemberian senyawa nitrat (NO3) sehingga menyebabkan GERD belum diketahui.
Metode : Membuat model hewan GERD dan menilai variabel-variabel pengaruh senyawa nitrat di daerah GEJ menggunakan tikus wistar usia 10-12 minggu dengan berat badan 200-300 gram yang dibagi dalam 4 kelompok : kontrol (n=12) dan kelompok perlakuan (n=36). Pada kelompok perlakuan dilakukan pemberian senyawa nitrat masing kelompok (n=12) sebanyak 1 ml, 1.5 ml dan 2 ml NaNO3 . Pada hari ke 2,4,6 dan 8 setelah puasa dan diberikan senyawa nitrat, sebanyak 3 tikus dari setiap kelompok dianalisis menggunakan pemeriksaan biokimia, histologi, histokimia dan imunohistokimia (IHK).
Hasil: Tikus model GERD berhasil dibuat. Dimana pada hari ke 2 terdapat korelasi antara NO luminal dengan fibroblast, NO jaringan dengan perpanjangan lamina propria, penebalan sel basal dengan limfosit, hiperplasi sel basal dengan IHK IL6 dan perpanjangan lamina propria dengan limfosit. Pada hari ke 4 didapat korelasi antara NO luminal dengan penebalan sel basal, NO luminal dengan GSH, penebalan sel basal dengan GSH, dan korelasi limfosit dengan IHK IL6. Pada ke 6 terdapat korelasi antara NO luminal dengan FGF2. Pada hari ke 8 didapati korelasi antara NO luminal dengan densitas saraf pleksus Meissner dan pleksus Auerbach didapat korelasi kuat dan bermakna ( r = 0,758 dan p = 0,004) , penebalan sel basal dengan fibroblas , limfosit dengan fibroblast, IHK IL6 dengan fibroblast dan IHK FGF2 dengan penebalan sel basal.
Kesimpulan: Pemberian senyawa NO3 meningkatkan kadar NO luminal yang mengakibatkan perubahan morfologi makrokopis dan mikroskopis, penurunan antioksidan endogen, inflamasi serta peningkatan densitas saraf pleksus Meissner dan pleksus Auerbach didaerah sfingter GEJ sehingga menyebabkan terjadinya GERD.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.109375 second(s)