Kenyataan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang plural merupakan hal yang positif. Namun dalam realitas dinamika kehidupan masyarakat dewasa ini, nilai positif pluralitas tersebut tercederai oleh konflik-konflik antar pemeluk agama, suku, ras, dan golongan. Dalam menyikapi situasi tersebut, generasi muda, khususnya anak-anak usia SD kelas VI atau remaja awal sebagai bagian dari masyarakat, perlu dididik sejak dini agar memiliki sikap toleran, terbuka, saling menghormati dan menghargai keanekaragaman dalam masyarakat atau disebut moderasi beragama. Gagasan moderasi beragama merupakan cara untuk memahami perbedaan agama dan bersikap tidak ekstrim dalam beragama. Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah menemukan dan menganalisis ide-ide moderasi beragama dari buku sumber utama dan sumber-sumber lainnya; menerapkan prinsip-prinsip moderasi beragama, khususnya toleransi dalam hidup generasi muda Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian pustaka. Buku utama yang dikaji adalah buku Moderasi Beragama yang ditulis oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Berdasarkan temuan atau hasil penelitian, penulis menujukkan bahwa salah satu dasar dalam moderasi beragama adalah toleransi aktif. Toleransi aktif menjadi salah satu nilai penting yang harus diupayakan bersama demi terciptanya kedamaian di tengah kehidupan masyarakat Indonesia yang plural dan multikultur. Dari hasil temuan dan analisis data tersebut, penulis menawarkan rancangan program kegiatan katekese bagi anak usia remaja awal Katolik. Ada empat tema yang diusulkan, yakni hidup harmonis, dialog, bekerja sama, dan keadilan sosial. |