Injecion molding menjadi salah satu proses produksi yang sering digunakan dalam industri plastik. Proses injection molding dipilih karena memiliki beberapa kelebihan, antara lain adalah biaya produksi yang relatif rendah, dapat menghasilkan produk-produk berukuran kecil dengan bentuk yang rumit, dan tingkat ketelitian produksi yang tinggi. Salah satu cacat produk yang bisa terjadi dalam proses injection molding adalah penyusutan produk atau yang biasa disebut shrinkage. Shrinkage bisa terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah durasi pendinginan atau cooling time. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan besar shrinkage yang terjadi dengan memvariasikan cooling time, dan juga menentukan besar shrinkage yang terjadi dengan memvariasikan tekanan injeksi (injection pressure). Material yang digunakan pada penelitian ini adalah Polypropylene Trilene HI10HO. Pengambilan data dilakukan dengan cara mengukur dimensi panjang dan lebar produk pada saat dikeluarkan pada molding, lalu mengukur kembali produk yang sama setelah melalui proses pendinginan selama 48 jam. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa shrinkage berbanding terbalik dengan durasi cooling time dan tekanan injeksi. Shrinkage terbesar terjadi pada cooling time 10 detik dengan penyusutan dimensi panjang sebesar 1,204% dan penyusutan dimensi lebar sebesar 1,283%. Pada pengaturan tekanan injeksi, shrinkage terbesar terjadi pada tekanan 100 bar dengan penyusutan dimensi panjang sebesar 0,716% dan penyusutan dimensi lebar sebesar 1,530%. Shrinkage yang terjadi pada pengaturan cooling time terjadi karena waktu pendinginan yang kurang menyebabkan beberapa bagian produk masih berada dalam fase amorphous, sedangkan pada pengaturan tekanan injeksi terjadi shrinkage karena kepadatan produk yang berkurang dan tidak mampu untuk menghindari shrinkage. |