Latar Belakang: Indonesia mulai mengalami periode aging population yaitu periode dimana terjadi peningkatan angka harapan hidup diikuti dengan penambahan proporsi lansia di atas 7%. Salah satu faktor yang memengaruhi kesehatan lansia adalah status nutrisi. Masalah gizi yang sering dialami lansia salah satunya adalah malnutrisi. Malnutrisi, yang salah satunya disebabkan oleh kekurangan asupan protein, dapat menjadi salah satu faktor penyebab sarkopenia. Sarkopenia adalah sindrom penurunan massa dan fungsi otot terkait penuaan. Tujuan Penelitian: Menentukan korelasi antara skor MST dengan skor SARC-F pada pasien usia lanjut di poliklinik penyakit dalam RS Atma Jaya. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelatif dengan studi potong lintang yang menggunakan data sekunder dari rekam medis dan P3G pasien usia lanjut yang berobat ke poliklinik penyakit dalam RS Atma Jaya dalam periode 12 bulan yaitu sejak Mei 2020 sampai dengan Mei 2021. Risiko malnutrisi dinilai menggunakan kuesioner MST dan risiko sarkopenia dinilai menggunakan kuesioner SARC-F. Uji analisis pada penelitian ini menggunakan uji korelatif Spearman (p <0,05). Hasil: Sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan, kelompok usia lansia muda, pendidikan terakhir SD, berstatus menikah, mandiri, obesitas, tidak berisiko malnutrisi, dan tidak berisiko sarkopenia. Berdasarkan perhitungan statistika didapatkan derajat korelasi sebesar r = 0,112 dengan nilai p = 0,037 (p <0,05), maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat korelasi antara risiko malnutrisi dengan risiko sarkopenia. Simpulan: Terdapat korelasi antara risiko malnutrisi dengan risiko sarkopenia pada pasien usia lanjut di poliklinik penyakit dalam RS Atma Jaya. |