Latar Belakang: Populasi penduduk dunia saat ini memasuki ageing population dimana terjadi peningkatan angka harapan hidup dan penurunan angka kematian, khususnya pada negara berkembang seperti Indonesia. Transisi tersebut juga diiringi munculnya penyakit degeneraitf, salah satunya adalah gangguan fungsi kognitif. Faktor seperti usia, jenis kelamin, wilayah, tingkat pendidikan, dan juga gaya hidup, seperti aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan pola makan diketahui dapat berdampak pada fungsi kognitif. Pulau Jawa merupakan pulau terpadat dengan presentase penduduk lansia berusia diatas 60 tahun terbesar di Indonesia, dimana 49% lansia menderita penyakit kronis, termasuk gangguan fungsi kognitif.
Tujuan: Mendapatkan gambaran mengenai fungsi kognitif lansia di Pulau Jawa dan faktor yang mempengaruhinya, khususnya gaya hidup (aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan pola makan). Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif analitik dengan rancangan penelitian potong lintang. Penelitian ini menggunakan data sekunder hasil survey yang diperoleh dari Indonesian Family Life Survey-5 (IFLS-5) tahun 2014-2015 yang dikhususkan pada kelompok lansia di Pulau Jawa. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner survey modifikasi HRS dan MMSE, kebiasaan merokok, IPAQ-S7S, FFQ, dan kondisi kronis. Analisis data menggunakan SPSS. Hasil: Usia tua, tingkat pendidikan yang rendah, bertempat tinggal di wilayah perdesaan, intensitas aktivitas fisik yang rendah, serta kurang mengonsumsi buah, daging, dan sayur memberikan pengaruh signifikan terhadap fungsi kognitif global yang buruk. (p-value < 0.050).
Kesimpulan: Pendidikan merupakan faktor yang paling banyak berpengaruh terhadap fungsi kogntif dan subdomainnya. |