Latar belakang : Penyakit kardiovaskular adalah salah satu penyakit tidak menular yang menyebabkan kematian terbanyak di Indonesia. Menurut data Kemenkes, penyakit jantung koroner merupakan penyebab utama dari seluruh kematian di Indonesia, yakni sebesar 26.4%. Penelitian ini dilakukan untuk menilai hubungan IMT, hipertensi, dan gaya hidup terhadap penyakit jantung pada lansia di Indonesia.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan metode potong lintang (cross-sectional) menggunakan data sekunder yang sudah diambil menggunakan kuesioner yang ada di buku Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia atau Indonesia Family Life Survey (IFLS) 5 IIIB. Sampel yang digunakan adalah lansia yang ada di Indonesia yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi serta terdaftar menjadi responden pada IFLS-5. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square dan multivariat menggunakan uji regresi logistik multivariat.
Hasil : Berdasarkan analisis data ditemukan adanya hubungan yang bermakna antara jenis kelamin (p= 0,000; OR = 0,492; 95% CI= 0,351-0,691), pendidikan (p= 0,003; OR= 0,584; 95% CI= 0,409-0,833), IMT (p= 0,041; OR=1,748; 95% CI= 1,023-2,987), dan kebiasaan merokok (p= 0,000; OR= 0,202; 95% CI= 0,125-0,327) terhadap penyakit jantung. Faktor yang paling berperan adalah IMT (p= 0,041; OR=1,748; 95% CI= 1,023-2,987).
Kesimpulan : Jenis kelamin, pendidikan, IMT, dan kebiasaan merokok memiliki hubungan yang bermakna terhadap penyakit jantung. Faktor yang paling berperan adalah IMT sebagai faktor risiko dari penyakit jantung. |