Latar belakang: Suhu tubuh yang tinggi serta beberapa faktor lain seperti tekanan darah, kadar glukosa darah dan juga usia pasien bisa menyebabkan meningkatnya keparahan pada stroke yang biasanya diukur menggunakan NIHSS. Tujuan: Mengetahui hubungan antara suhu tubuh saat masuk dengan tingkat keparahan stroke berdasarkan The National Institute of Health Stroke Scale (NIHSS) saat keluar di Rumah Sakit Atma Jaya. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang dengan menggunakan data sekunder Stroke Registry RS Atma Jaya periode 2014-2019. Penelitian dilakukan pada 90 responden dengan menggunakan total sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Kruskal – Wallis. Variabel independen penelitian ini adalah suhu tubuh saat masuk, tekanan darah, kadar glukosa darah dan juga usia. Sedangkan variabel dependen dari penelitian ini adalah tingkat keparahan stroke saat keluar.
Hasil: Analisis menunjukan varibel suhu asymp.sig (0,188) yang menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan dengan tingkat keparahan stroke yang diukur dengan NIHSS. Tetapi untuk analisis variabel tekanan darah terdapat hubungan yang cukup signifikan asymp.sig (0,003).
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara suhu tubuh dengan tingkat keparahan stroke. |