Latar Belakang: Mahasiswa kedokteran yang memiliki beban akademis lebih berat, memiliki angka depresi dan kualitas tidur buruk yang tinggi. Selama pandemi COVID-19, mahasiswa kedokteran semakin rentan terhadap depresi dan kualitas tidur buruk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara depresi dengan kualitas tidur pada mahasiswa program studi kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (FKIK UNIKA Atma Jaya) selama pandemi COVID-19. Metode: Studi cross-sectional dilakukan terhadap mahasiswa preklinik dan klinik FKIK UNIKA Atma Jaya Tahun Ajaran 2020/2021. Responden dipilih dengan teknik systematic random sampling secara proporsional untuk mengisi kuesioner Patient Health Questionnaire (PHQ-9) dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) guna mengukur tingkat depresi dan kualitas tidur. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney U-Test. Hasil Penelitian: Sebanyak 63,3% dari 635 responden mengalami depresi, diantaranya 39,4% depresi ringan, 14,2% depresi sedang, dan 9,8% depresi berat. Terdapat 59,2% responden memiliki kualitas tidur buruk. Depresi paling banyak dijumpai pada perempuan (67,2%) dan preklinik tahun angkatan 2020 (74,6%), sedangkan klinik tahun angkatan 2018 (56%) dan 2019 (53,9%). Kualitas tidur buruk juga lebih banyak dijumpai pada perempuan (62,8%) dan preklinik tahun angkatan 2020 (69,8%), sedangkan klinik tahun angkatan 2018 (53%) dan 2019 (51,9%). Uji analisis Mann Whitney U-Test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara tingkat depresi dan kualitas tidur pada responden preklinik dan klinik FKIK UNIKA Atma Jaya selama pandemi COVID-19 (p value=0,000). Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna antara depresi dengan kualitas tidur mahasiswa preklinik dan klinik FKIK UNIKA Atma Jaya selama pandemi COVID-19. |