Latar Belakang: Pertambahan usia dan proses penuaan menyebabkan individu menjadi lebih rentan mengalami gangguan kognitif dan demensia. Diketahui bahwa gangguan tidur, penyakit kronis, dan depresi merupakan faktor risiko gangguan kognitif, akan tetapi beberapa studi mengungkapkan hasil yang bertentangan mengenai beberapa faktor tersebut dengan fungsi kognitif lansia.
Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan antara kualitas tidur, penyakit kronis, dan gangguan depresi dengan fungsi kognitif pada lansia di Indonesia.
Metode: Penelitian dengan desain studi potong lintang ini menggunakan data yang berasal dari IFLS-5 yang terdiri dari 3288 responden berusia 60 tahun ke atas yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Hasil: Hasil analisis menemukan hubungan bermakna antara usia (p=0.000), jenis kelamin (p<0.001), tingkat pendidikan (p=0.000), area tempat tinggal (p=0.000), kualitas tidur (p<0.002), dan depresi (p<0.05) dengan fungsi kognitif global, orientasi kalender, dan verbal fluency. Sementara itu, hubungan yang signifikan bermakna ditemukan juga antara usia, kualitas tidur, dan stroke dengan keluhan memori subjektif lansia (p<0.05; OR>1).
Kesimpulan: Faktor sosiodemografi, kualitas tidur, dan gangguan depresi berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif global, orientasi kalender, dan verbal fluency lansia. |