Latar belakang: Kualitas hidup anak dipengaruhi oleh banyak faktor baik internal maupun eksternal. Status gizi dan pola asuh merupakan dua faktor yang dapat menentukan kualitas hidup anak usia 8-12 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dan status gizi terhadap kualitas hidup anak. Identifikasi hubungan ini dapat menurunkan jumlah anak dengan kualitas hidup buruk dan terlebih lagi dapat memberikan edukasi pada orang tua mengenai pola asuh yang tepat serta menurunkan angka status gizi buruk dan obesitas. Metode: Desain penelitian ini merupakan studi potong lintang. Responden yang diteliti adalah orang tua dengan anak usia 8-12 tahun. Pengambilan data pola asuh dan kualitas hidup menggunakan kuesioner dalam bentuk e-form yang disebarkan melalui media sosial. Data antropometri berat badan dan tinggi badan anak didapatkan dari laporan orang tua. Uji analisa menggunakan metode Chi-Square, Spearman, dan logistic regression test dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05. Hasil: Penelitian ini melibatkan 151 responden, dengan 25 responden tereksklusi dan 22 responden harus dropout menjadi 104 responden. Pada penelitian ini, didapatkan 33,7% anak memiliki kualitas hidup buruk, 65,4% anak memiliki pola asuh permisif, dan 26,0% anak mengalami obesitas. Hasil analisis bivariat menggunakan uji Spearman antara pola asuh dengan kualitas hidup menunjukkan hasil yang tidak berhubungan dengan nilai p adalah 0,882. Uji Spearman antara status gizi dengan kualitas hidup menunjukkan p=0,568 dan nilai ini tidak memenuhi syarat p<0,05 untuk menunjukkan hubungan yang bermakna. Hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa pendapatan kumulatif orang tua perbulan (p = 0.019 ; 95% CI = 1,084–2,501 ; OR = 1,646) merupakan variabel yang paling berhubungan dengan kualitas hidup anak dibandingkan dengan pola asuh dan status gizi. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pola asuh orang tua dan status gizi anak terhadap kualitas hidup anak usia 8-12 tahun |