Latar belakang: Kafein merupakan zat stimulan yang paling banyak dikonsumsi oleh warga dunia. Dalam dua dekade terakhir, konsumsi kafein di Indonesia meningkat sebanyak 300 gram/kapita/tahun. Setiap individu memiliki tujuan atau motivasi dalam melakukan suatu hal, termasuk dalam mengonsumsi kafein. Konsumsi kafein dapat memberikan banyak manfaat, namun apabila dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan efek buruk. Tren mengonsusmsi kafein di kalangan mahasiswa menjadi populer akhir-akhir ini. Tujuan: Mengetahui motivasi dalam mengonsumsi kafein dan kaitannya dengan asupan kafein pada mahasiswa program studi kedokteran FKIK Atma Jaya. Metode: Desain penelitian ini menggunakan metode studi potong lintang dan uji analisis Spearman pada mahasiswa preklinik FKIK UAJ angkatan 2018-2020. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner (kuesioner demografi dan Caffeine Motives Questionaire (CMQ)). Hasil: Tingkat konsumsi kafein pada mahasiswa FKIK UAJ adalah 82%. Motivasi yang paling banyak dipilih oleh responden adalah alertness, sedangkan yang paling sedikit dipilih adalah manfaat kesehatan. Dari 4 macam motivasi (alertness, kebiasaan, faktor-faktor pendukung, dan manfaat kesehatan), alertness dan faktor-faktor pendukung memiliki hubungan bermakna dengan asupan kafein (p < 0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara motivasi mengonsumsi kafein dengan asupan kafein pada mahasiswa FKIK UAJ. |