Peranan industri perbankan di Indonesia semakin berkembang setelah dikeluarkannya serangkaian kebijaksanaan deregulasi di bidang perbankan yang keraudian dikenal dengan sebutan Paket Oktober (Pakto) 1988. Salah satu tujuan daripada kebijakan Pemerintah dalam menderegulasikan di bidang perbankan adalah agar bank dapat bekerja dengan efisien, sehingga bank-bank di Indonesia dapat melakukan usahanya dengan sehat dan kompetitif. Dampak langsung dari deregulasi ini adalah timbulnya bank-bank serta LKBB baru dan pembukaan kantor cabang dari bank-bank yang telah ada. Dengan kondisi persaingan yang demikian ketat, setiap bank harus mainpu memasarkan produknya agar dapat bertahan hidup dan memperoleh keuntungan. Promosi mempunyai peranan penting yang dapat mempengaruhi keberhasilan bank dalam pengumpulan dana. Oleh karenanya merencanakan strategi serta menerapkan kebijakan marketing yang tepat merupakan tugas bank, tentunya dengan memberikan informasi kepada masyarakat agar mereka menyadari dan mengetahui tentang produk-produk atau fasilitas yang ditawarkan bank. Ada dua metode yang penulis gunakan dalam penyusunan skripsi ini, yaitu studi pustaka dan riset lapangan. Berdasarkan informasi yang diperoleh penulis melalui studi pustaka dan riset lapangan tersebut, penulis melakukan analisa korelasi dan pengujian hipotesa untuk mengetahui pengaruh kegiatan promosi yang dilakukan terhadap penghimpunan dana pada PT. Bank Asia Pacific. Hasil dari analisa tersebut menunjukkan bahwa pengeluaran dana untuk kegiatan promosi (biaya promosi) mempunyai hubungan atau pengaruh yang erat terhadap hasil penghimpunan dana pihak ketiga. Agar perusahaan dapat dikenal oleh masyarakat luas dan bersaing dengan bank-bank lainnya, maka perlu bagi perusahaan untuk melaksanakan kegiatan pemasarannya secara kontinue, tidak hanya menitikberatkan pada kegiatan promosi saja, melainkan juga meroperhatikan kegiatan pemasaran yang lainnya, yaitu produk, harga, dan tempat. |