Anda belum login :: 08 Jun 2025 19:15 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
PENGARUH PROGRAM FLEXTIME TERHADAP ORGANIZATIONAL ATTRACTIVENESS PADA PENCARI KERJA DI JAKARTA
Bibliografi
Author:
Pasaribu, Emma Risa
;
Rocky
(Advisor)
Topik:
Organizational attractiveness
;
flextime
;
generasi Y
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2021
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
2014070345_ Emma Risa Pasaribu_Lembar Administrasi.pdf
(569.81KB;
3 download
)
2014070345_EMMA RISA PASARIBU_ ROCKY, M.Psi.,Psikolog_ PENGARUH PROGRAM FLEXTIME TERHADAP ORGANIZATIONAL ATTRACTIVENESS PADA PENCARI KERJA DI JAKARTA_16 JULI 2021.pdf
(1.88MB;
40 download
)
Abstract
Saat ini salah satu tantangan yang akan dihadapi dalam dunia kerja adalah meningkatnya jumlah generasi Y. Hal ini menyebabkan munculnya perubahan pada perusahaan atau organisasi. Perubahan yang dimaksud ialah berhubungan dengan karakteristik karyawan. Generasi Y dikenal dengan karakteristik fleksibel yang membuat mereka mudah beradaptasi dengan budaya dan perubahan baru. Lahir dan besar beriringan dengan perkembangan teknologi informasi, membuat hampir seluruh aktivitas mereka selalu berhubungan dengan teknologi dan internet. Salah satunya dalam hal mencari pekerjaan. Suasana kantor yang nyaman dan jadwal kerja fleksibel (flextime) menjadi salah satu aspek yang dipertimbangkan untuk melamar ke suatu perusahaan. Flextime saat ini menjadi salah satu strategi yang dipertimbangkan bagi perusahaan untuk dapat mengidentifikasi, menarik, memotivasi, dan mempertahankan karyawan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman khusus. Oleh karena itu, penerapan program flextime di suatu perusahaan terbukti dapat meningkatkan persepsi daya tarik organisasi atau organizational attractiveness.
Organizational attractiveness diukur dengan menggunakan alat ukur organizational attractiveness yang sudah diadaptasi dalam bahasa Indonesia oleh Dahesihsari & Rocky. Alat ukur ini terdiri dari 15 item yang memiliki 3 dimensi. Peneliti menggunakan metode convenience sampling dengan karakteristik pencari kerja berusia 22-28 tahun, sudah pernah memiliki pengalaman bekerja baik magang maupun staff di suatu perusahaan dan berdomisili di Jakarta. Sebanyak 90 data partisipan terkumpul dan dianalisis menggunakan uji statistik ANOVA between treatment variance.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh program flextime
terhadap organizational attractiveness pada pencari kerja di Jakarta. Mempertimbangkan situasi pandemi virus COVID-19 yang berdampak pada banyak sektor, menyebabkan terjadinya pergeseran pola kerja. Banyak perusahaan yang menerapkan pola kerja WFH.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.09375 second(s)