Injection molding adalah salah satu proses untuk memproduksi plastik yang sering digunakan dalam industri plastik. Proses injection molding sering digunakan karena memiliki beberapa kelebihan, yaitu biaya yang dibutuhkan tidak mahal, dan juga produk yang dihasilkan dengan menggunakan proses injection molding dapat berukuran kecil, berbentuk rumit dan memiliki tingkat ketelitian yang tinggi. Namun pada saat proses produksi, dapat terjadi cacat pada produk berupa penyusutan dimensi (shrinkage) yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah durasi waktu pendinginan (cooling time). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan besar shrinkage yang terjadi dengan cooling time yang berbeda. Penelitian ini akan dilakukan dengan mencetak produk dengan parameter cooling time yang bervariasi. Material yang digunakan pada penelitian ini adalah Polypropylene Trilene HI10HO. Pengambilan data dilakukan dengan mencari selisih antara ukuran produk pada saat dikeluarkan dari mold dengan produk yang telah melalui tahap pendinginan. Selisih tersebut dinamakan sebagai shrinkage. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa semakin rendah cooling time, shrinkage yang terjadi akan semakin tinggi. Shrinkage terbesar terjadi pada cooling time 10 detik dengan besar penyusutan sebesar 0.530 % pada panjang spesimen dan 1.152 % pada lebar spesimen. Shrinkage terkecil terjadi pada cooling time 20 detik dengan besar penyusutan sebesar 0.242 % pada panjang spesimen dan 0.404% pada lebar spesimen. Hal ini disebabkan karena cooling time yang rendah menyebabkan beberapa bagian pada spesimen masih pada fase amorphous, dan pembentukan struktur kristal menjadi fase semi-crystalline adalah penyebab utama shrinkage. |