Baja Tahan Karat Martensitik memiliki ketahanan korosi yang lebih baik dibanding Baja Karbon, tetapi korosi masih dapat terjadi secara mikro pada area tertentu yang memiliki lapisan pasif lemah. Proses perlakuan panas dapat mengubah fasa pada Baja Tahan Karat Martensitik yang diharapkan dapat memberi pengaruh pada ketahanan korosinya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh perubahan fasa pada proses quenching dengan laju pendinginan yang berbeda, yang dibedakan dengan medium yang digunakan yaitu medium air dan oli motor, terhadap ketahanan korosi Baja Tahan Karat Martensitik AISI 431. Ketahanan korosi dinyatakan dengan laju korosi yang dihitung berdasarkan weight loss. Pengujian korosi dengan metode alternate immersion test mengikuti standar ASTM G31-72. Karakterisasi dilakukan dengan pengamatan metalografi dan uji kekerasan Vickers. Dari hasil analisis diperoleh bahwa laju korosi hasil quenching dengan media air relatif sama dengan hasil quenching dengan media oli, yakni sekitar 0,043 mm/y. Artinya dalam eksperimen yang dilakukan, laju pendinginan tidak berpengaruh terhadap ketahanan korosi, hal ini kemungkinan disebabkan karena media air dan oli mempunyai laju pendinginan yang relatif sama. |