Latar Belakang: Penderita talasemia membutuhkan transfusi darah paling tidak sekali sebulan seumur hidupnya, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-harinya dan kualitas hidupnya. Penderita talasemia memiliki gangguan tumbuh kembang akibat pembentukan darah merah yang dalam tulang tidak optimal. Selain itu, penderita talasemia memiliki nafsu makan yang kurang karena adanya gejala anemia sehingga terjadi kekurangan nutrisi dan gangguan pertumbuhan. Gangguan pertumbuhan dapat memengaruhi kualitas hidup penderita talasemia dikarenakan perawakan mereka tidak sama seperti orang normal pada umumnya. Tujuan penelituan ini adalah untuk melihat hubungan antara status gizi terhadap kualitas hidup pada penderita talasemia. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain potong lintang yang dilakukan pada bulan Februari 2020. Data primer yang diambil dengan cara pemeriksaan fisik yang berupa pengukuran berat badan dan tinggi badan serta wawancara sesuai dengan pertanyaan dari kuesioner kualitas hidup. Pengukuran berat badan dan tinggi badan digunakan untuk menghitung Z-score dan Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk melihat kategori dari status gizi responden yang disesuaikan dengan kategori usia. Kualitas hidup dibagi menjadi beberapa domain. Data yang diperoleh diolah menggunakan program SPSS versi 22.0, dan dianalisis dengan uji eksak Fisher. Hasil: Sebagian besar penderita talasemia yang ikut dalam penelitian (n=12) ini adalah laki-laki (58,33%), dan mayoritas responden berusia 5-18 tahun (58,33%) dengan rerata usia responden adalah 16,63%. Secara keseluruhan responden memiliki kategori status gizi normal (66,67%), gizi kurang (16,67%), dan sangat kurang (16,67%). Sebagian besar responden memiliki kualitas hidup yang baik, mulai dari domain fisik (83,3%), domain psikologis (83,3%), domain hubungan sosial (83,3%), domain lingkungan (66,7%). Dari hasil analisis didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi terhadap kualitas hidup berdasarkan domain fisik (pvalue=0,091), domain psikologis (pvalue=1,000), domain hubungan sosial (pvalue=0,091), dan domain lingkungan (pvalue=0,067) Kesimpulan: studi awal tidak mendapatkan hubungan yang bermakna antara kualitas hidup dan status gizi. Studi lanjut perlu dilakukan dengan jumlah responden yang lebih banyak untuk melihat hubungan yang lebih representative la |