Latar Belakang: Di Indonesia telah terjadi perubahan pola makan serta berkurangnya aktivitas fisik. Perubahan gaya hidup ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan energi yang berdampak pada obesitas. Hasil RISKESDAS 2018 menunjukkan bahwa 13,6% penduduk dewasa Indonesia mengalami berat badan berlebih dan 21,8% penduduk dewasa Indonesia mengalami obesitas. Tujuan: Mendapatkan informasi mengenai hubungan antara gaya hidup terhadap status gizi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Responden sebanyak 88 orang didapatkan melalui consecutive sampling dan pengukuran IMT menggunakan timbangan dan pita ukur. Pengambilan data menggunakan food record, kuesioner IPAQ dan healthy lifestle assestment toolkit untuk mengetahui jumlah asupan energi, tingkat aktivitas fisik dan kualitas tidur responden. Uji analisis yang dilakukan adalah uji chi square. Hasil Penelitian: Analisis bivariat menunjukkan hubungan pola makan terhadap status gizi berdasarkan IMT didapatkan perbedaan yang bermakna dengan uji chi-square (p=0,002), sedangkan aktivitas fisik dan kualitas tidur mendapatkan perbedaan yang tidak bermakna dengan nilai p=0,212 dan p=0,522. Kesimpulan: Secara statistik, pola makan memberikan hubungan yang bermakna terhadap status gizi, sedangkan tidak ditemukan hubungan yang bermakna pada aktivitas fisik dan kualitas tidur responden terhadap status gizi. |