Latar Belakang : Dehidrasi merupakan masalah gangguan cairan dan elektrolit paling umum pada lansia dan faktor risiko mengalami dehidrasi meningkat pada lansia. Total body water dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, obesitas, penurunan fat-free mass (FFM) , penurunan massa otot, asupan cairan harian, dan beberapa penyakit tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan terhadap total body water pada lansia di PSTW Budi Mulia, DKI Jakarta. Metode: Penelitian ini adalah penelitian observatif analitik cross-sectional dengan pendekatan analisis data sekunder (ADS) dilakukan pada 87 lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia, DKI Jakarta. Pengukuran TBW, massa otot, dan FFM menggunakan alat Maltron Bioscan 916 dan melakukan survei usia dan jenis kelamin, serta pengukuran IMT, Lingkar pinggang, dan WHR. Analisis bivariat dan multivariat diimplementasikan untuk menunjukan hubungan. Hasil: Pada penelitian ini terdapat 87 responden lansia dengan rerata usia 70.1 tahun, didominasi lansia madya (70-79 tahun), wanita (58.6%), dan tingkat pendidikan rendah (71,3%), dengan IMT normal. Dari hasil uji regresi linear sederhana terdapat hubungan yang bermakna dan berpengaruh negatif antara usia terhadap TBW (p=0,000) dan hubungan bermakna berpengaruh positif antara IMT (p=0,022), Lingkar pinggang (p=0,000), FFM (p=0,000), dan massa otot (p=0,000) terhadap TBW. Dari hasil uji t-test independent terdapat perbedaan rerata TBW antara laki-laki dan wanita (p=0.000). Dari hasil uji regresi linear berganda terdapat hubungan yang bermakna antara FFM (p=0,000) dan massa otot (p=0,000) terhadap TBW. Dari hasil analisis multivariat didapatkan FFM (p=0,000) dan massa otot (p=0,000) bermakna secara statistik menjadi prediktor TBW. Kesimpulan: Hubungan bermakna ditemukan antara usia, IMT, FFM, massa otot, dan jenis kelamin terhadap total body water pada lansia di PSTW Budi Mulia, DKI Jakarta. FFM dan MM merupakan prediktor utama TBW. |