Anda belum login :: 16 Apr 2025 06:24 WIB
Detail
BukuPERBANDINGAN JUMLAH SERAT KOLAGEN PADA LUKA KULIT TIKUS WISTAR PERIMENOPAUSE DAN MENOPAUSE DENGAN PEMBERIAN SELECTIVE ESTROGEN RECEPTOR MODULATORS (SERMs) TOPIKAL SELAMA 14 HARI
Bibliografi
Author: Sidharta, Veronika Maria (Examiner); Tan Fei Fan (Advisor); Farrand, Evelyn Tena
Topik: Selective Estrogen Receptor Modulators (SERMs); penyembuhan luka; serat kolagen; estrogen; perimenopause; menopause.
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Sarjana Kedokteran - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2021    
Jenis: Theses - Karya Tulis Ilmiah Kedokteran (KTI-FK) - Registration of Karya Tulis Ilmiah Kedokteran
Fulltext:
Abstract
Penuaan ditandai dengan penurunan fungsi fisiologis secara progresif terkait usia, yang dapat meningkatkan risiko individu terjatuh dan terluka. Penurunan estrogen pada kulit dapat menyebabkan penurunan serat kolagen, yang berperan dalam proses penyembuhan luka. Selective Estrogen Receptor Modulators (SERMs) dapat berikatan dengan reseptor estrogen dan bekerja secara spesifik terhadap target sel sehingga efek samping lebih minimal dibandingkan terapi hormon estrogen. Tujuan penelitian adalah membandingkan jumlah serat kolagen pada luka kulit tikus Wistar perimenopause dan menopause dengan pemberian SERMs topikal.

Metode penelitian adalah post-test control only. 14 ekor tikus Wistar betina usia 8 bulan untuk kelompok perimenopause dan 14 ekor usia 15 bulan untuk kelompok menopause dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok K1 dan P1 merupakan kelompok kontrol dan perlakuan perimenopause. Kelompok K2 dan P2 merupakan kelompok kontrol dan perlakuan menopause. Semua tikus dicukur daerah punggungnya 2x2 cm dan diinsisi full thickness sepanjang 2 cm. Kelompok kontrol diberi salep gentamisin topikal untuk perimenopause atau eritromisin topikal untuk menopause pada luka sehari sekali selama 14 hari. Kelompok perlakuan diberi tamoxifen topikal serta salep gentamisin topikal untuk perimenopause atau eritromisin topikal untuk menopause pada luka sehari sekali selama 14 hari. Penghitungan kolagen dilakukan dengan melihat preparat histologis.
Hasil: Rerata jumlah serat kolagen K1 sebesar 57,53%, P1 sebesar 68,71%, K2 sebesar 51,83%, P2 sebesar 62,04%. Hasil menunjukkan jumlah kolagen perlakuan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Uji One-Way ANOVA dengan nilai p = 0,000 (p<0,05), menunjukkan perbedaan yang bermakna antara keempat kelompok.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian SERMs dapat meningkatkan jumlah serat kolagen pada luka kulit tikus Wistar perimenopause dan menopause. Peningkatan cukup serupa pada kelompok perimenopause dan menopause.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.09375 second(s)