| Latar Belakang: Kadar glukosa diartikan sebagai konsentrasi glukosa pada darah dalam mg/dl. Glukosa yang berlebihan dalam darah disebut hiperglikemia dan bila terjadi terus menerus maka akan menyebabkan gangguan kronis yang disebut diabetes melitus. Tidur yang efektif dibutuhkan oleh penderita diabetes melitus untuk dapat memperbaiki sel tubuh yang rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan kadar glukosa terhadap kualitas tidur lansia penderita diabetes melitus. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode cross-sectional. Subjek penelitian ini adalah lansia penderita diabetes melitus. Dalam penelitian dilakukan pengukuran kadar glukosa dan kualitas tidur responden menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Kemudian data dianalisis dengan uji Chi-Square dan uji Komolgorov-Smirnov. Hasil: Hasil analisis data menunjukkan hubungan yang bermakna antara kadar glukosa dengan kualitas tidur (p-value= 0,003) dan hubungan yang tidak bermakna antara awitan DM (Diabetes Melitus) dengan kulaitas tidur (p-value= 0,986). Hasil penelitian juga menunjukkan hubungan yang bermakna antara kejadian komplikasi dengan kualitas tidur (p-value= 0,011), serta hubunan yang tidak bermakna antara status pengobatan DM dengan kualitas tidur (p-value= 1,000). Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kadar glukosa terhadap kualitas tidur lansia penderita diabetes melitus. Selain itu terdapat pula hubungan antara kejadian komplikasi terhadap kualitas tidur lansia penderita diabetes melitus, namun tidak terdapat hubungan yang bermakna antara awitan DM serta status pengobatan DM dengan kualitas tidur lansia penderita diabetes melitus. |