Latar Belakang : Rasio Extracellular Mass/Body Cell Mass (ECM/BCM) merupakan suatu independen prediktor mortalitas dalam status nutrisi dan penyakit kronis tertentu. Rasio ECM/BCM dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti massa otot, sel darah, tulang, tendon, dan jumlah cairan dalam tubuh. Metode : Penelitian ini adalah penelitian observatif analitik cross-sectional dengan pendekatan analisis data sekunder (ADS) dilakukan pada 74 lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia, DKI Jakarta. Data usia dan jenis kelamin didapatkan melalui survei. Pengukuran status nutrisi dilakukan dengan skor Mini Nutritional Assessment (MNA), indeks massa tubuh (IMT), lingkar pinggang, lingkar lengan atas, dan lingkar betis. Pengukuran rasio ECM/BCM menggunakan alat Maltron Bioscan 916. Analisis statistik menggunakan SPSS versi 22. Hasil : Rerata usia responden penelitian ini adalah 72.12 tahun dan didominasi wanita (71.6%). Uji Pearson menunjukkan hubungan bermakna dan berpengaruh negatif antara IMT, lingkar pinggang, dan lingkar lengan atas terhadap rasio ECM/BCM, sedangkan skor MNA memiliki hubungan yang bermakna dan berpengaruh positif terhadap rasio ECM/BCM. Uji Kendall's Tau B menunjukkan hubungan yang bermakna dan berpengaruh positif antara usia terhadap rasio ECM/BCM. Hasil uji regresi linier sederhana menunjukkan IMT merupakan faktor yang paling berperan terhadap rasio ECM/BCM. Kesimpulan : Indeks massa tubuh, skor MNA, lingkar pinggang, lingkar lengan atas, dan usia berhubungan terhadap rasio ECM/BCM pada lansia di PTSW Budi Mulia, Jakarta dengan IMT sebagai prediktor utama. |