Latar Belakang: Media elektronik saat ini sudah menjadi sebuah kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari karena fungsinya untuk mengakses informasi, komunikasi dan lain-lain. Semua fungsi ini meningkatkan rata-rata waktu penggunaan media elektronik dan risiko terjadinya gejala mata kering seperti fotofobia, grittiness, mata nyeri, dan penglihatan kabur.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara waktu penggunaan media elektronik dan gejala mata kering.
Metode: Studi observasional analitik dalam bentuk cross sectional terhadap 66 mahasiswa preklinik. Satu minggu sebelum pengambilan data, mahasiswa diminta mengunduh aplikasi screen time pada setiap media elektronik yang dimiliki. Selanjutnya pengambilan data dilakukan dengan kuesioner waktu penggunaan media elektronik dan Ocular Surface Disease Index (OSDI) kemudian dianalisis secara statistik.
Hasil: Sebanyak 90,91% mahasiswa menggunakan media elektronik =8 jam/hari. Proporsi mahasiswa yang mengalami gejala mata kering adalah 46,97%. Tidak ada hubungan bermakna antara waktu penggunaan media elektronik dengan gejala mata kering (p=0,676).
Kesimpulan: Lebih dari sembilan puluh persen mahasiswa menggunakan media elektronik lebih dari 8 jam/hari namun, tidak terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara waktu penggunaan media elektronik dengan gejala mata kering (p>0,05). |