Detail Perbandingan Gambaran Histopatologi Hati pada Tikus yang Diberi Paparan Asap Rokok Konvensional dan Rokok Elektronik Bibliografi Author: Djuartina, Tena (Advisor); Yantoro, Felicia Cynthiadewi ; Harjanti, Dyonesia Ary (Advisor) Topik: Kata Kunci: Rokok konvensional; Rokok elektronik; Hati; Tikus Sprague Dawley Bahasa: (ID )     Penerbit: Program Studi Sarjana Kedokteran - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2021     Jenis: Theses - Karya Tulis Ilmiah Kedokteran (KTI-FK) - Registration of Karya Tulis Ilmiah Kedokteran Fulltext: FeliciaCynthiadewiYantoro_LembarAdministrasi.pdf (287.69KB; 2 download) (1)FeliciaCynthiadewiYantoro_RegKTI_2021.pdf (264.33KB; 1 download) Abstract Latar Belakang: Rokok adalah salah satu zat adiktif yang bila digunakan dalam jangka panjang akan berbahaya bagi kesehatan individu dan masyarakat. Kandungan yang berada dalam rokok dapat memicu terjadinya stress oksidatif yang dapat menyebabkan inflamasi pada berbagai organ, khususnya hati. Sel hati akibatnya akan mengalami gangguan fungsi dan kerusakan, mulai dari bentuk degenerasi hingga nekrosis. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kondisi histopatologi hati tikus yang terpapar oleh asap rokok konvensional dan uap rokok elektronik. Metode: Penelitian ini dilakukan secara studi eksperimental dengan Tikus Putih strain Sprague Dawley, jantan, usia 10-12 minggu dan berat badan 150-250 gram berjumlah 30 ekor. Tikus kemudian dibagi dalam 5 kelompok perlakuan paparan asap rokok konvensial dan uap rokok elektronik. Sesudah itu, tikus akan dinekropsi setelah diberi paparan rokok selama 2 minggu dan 4 minggu, lalu dibuat preparat jaringan hati dengan pewarnaan HE untuk dilihat derajat kerusakan hepatositnya. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan uji Kruskal Wallis dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok tikus yang diberikan paparan asap rokok konvensional dan uap rokok elektronik, baik pada minggu ke 2 (p > 0.05) dan minggu ke 4 (p > 0.05). Namun terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol, paparan asap rokok konvensional, dan paparan uap rokok elektronik pada minggu ke 4 (p = 0.0033). Kesimpulan: Paparan asap rokok konvensional dan uap rokok elektronik keduanya menghasilkan dampak yang sama terhadap kondisi histologi hati tikus. Opini Anda Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini! Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali

Copyright © 2006, 2007 Unika Atma Jaya, all rights reserved