kematian pada balita. Salah satu penyebab dari terjadinya diare adalah cakupan perilaku kebersihan dan sanitasi yang rendah, khususnya perilaku hidup bersih dan sehat ibu. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat pada balita tergantung kepada perilaku hidup bersih dan sehat ibu. Pada masa pandemi ini terjadi perubahan yang mendadak pada setiap aspek kehidupan. Terutama perilaku hidup bersih dan sehat. Perubahan ini juga dialami oleh ibu yang mengasuh balitanya Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional yang dimulai pada bulan Februari – Maret 2021 dengan menggunakan data primer dari kuesioner. Data yang diperoleh kemudian dioleh menggunakan program SPSS versi 25.0, dan dianalisis dengan uji eksak fisher untuk melihat hubungan. Hasil : Mayoritas responden memiliki perilaku hidup bersih dan sehat yang baik, dilihat dari indikator ASI eksklusif, penggunaan air bersih, penggunaan air bersih dan sabun serta penggunaan jamban sehat Kesimpulan : Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa ditemukan adanya hubungan yang bermakna antara perilaku hidup bersih dan sehat (pvalue= 0.003), pemberian ASI ekskusif (pvalue=0.000) dan penggunaan air bersih (pvalue=0.041) dengan kejadian diare pada balita, tetapi tidak ditemukan adanya hubungan yang bermakna antara jamban sehat (pvalue=0.627) dengan kejadian diare. |