Latar Belakang : Keselamatan pasien merupakan masalah global dan edukasi keselamatan pasien berperan sangat penting dalam merealisasikannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan rerata persepsi pada 9 faktor keselamatan pasien antara mahasiswa preklinik dan klinik FKIK Unika Atma Jaya. Metode : Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional ini dilakukan pada mahasiswa preklinik dan klinik FKIK Unika Atma Jaya tahun ajaran 2019/2020 yang diambil secara acak pada tiap angkatan. Data penelitian diperoleh melalui Attitudes to Patient Safety Questionnaire-III (APSQ-III) dengan 7 skala Likert. Analisis data menggunakan uji t-test independent. Hasil : Dari 389 mahasiswa, ditemukan perbedaan rerata persepsi yang signifikan pada 5 faktor keselamatan pasien yaitu faktor pelatihan didapat mengenai keselamatan pasien (p = 0.000), faktor kepercayaan diri melaporkan kesalahan medis (p = 0.000), faktor jam kerja sebagai penyebab kesalahan medis (p = 0.000), faktor kerja sama tim (p = 0.001), dan faktor keterlibatan pasien dalam mengurangi kesalahan medis (p = 0.000). Kesimpulan : Mahasiswa kedokteran FKIK Unika Atma Jaya memiliki persepsi positif terhadap keselamatan pasien. Namun masih terdapat beberapa perbedaan persepsi yang signifikan antara mahasiswa klinik dan preklinik, mengindikasikan diperlukannya integrasi pembelajaran keselamatan pasien pada kurikulum pendidikan kedokteran. |