Latar Belakang: Kulit kering atau xerosis adalah kondisi dimana tingkat hidrasi kulit berada di bawah batas normal. Saat ini terjadi, integritas dari kulit akan terganggu dan dapat menimbulkan luka yang berpotensi menjadi sumber infeksi. Hal tersebut dapat dicegah dengan penggunaan pelembab secara rutin. Gel Aloe vera adalah salah satu contoh pelembab yang kini sering digunakan oleh masyarakat umum. Tujuan: Mengetahui efektivitas penggunaan gel Aloe vera topikal terhadap hidrasi kulit. Metode: Desain penelitian ini adalah sebuah telaah sistematik berdasarkan kriteria Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA). Pencarian dilakukan menggunakan database elektronik seperti PubMed, Proquest, Cochrane Library, EBSCO, Europe PMC, dan Google Scholar. Artikel-artikel yang telah dikumpulkan disaring berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah ditentukan, dan didapatkan sebanyak 7 jurnal yang akan dianalisa lebih lanjut secara kualitatif. Hasil: Dari 7 jurnal yang digunakan, sebanyak 6 penelitian menyatakan Aloe vera meningkatkan hidrasi kulit, sementara 1 penelitian menemukan bahwa Aloe vera menurunkan hidrasi kulit. Dengan membandingkan satu penelitian dengan yang lainnya, ditemukan bahwa perbedaan ini dapat dijelaskan oleh efek oklusif dari bahan dasar yang dicampur dengan gel Aloe veranya pada 6 penelitian tersebut. Kesimpulan: Penggunaan gel Aloe vera secara topikal berguna untuk meningkatkan hidrasi kulit secara signifikan, akan tetapi sebaiknya gel Aloe vera tersebut dicampur dengan suatu bahan oklusif untuk mencegah terjadinya peningkatan TEWL dan menjaga kelembapan kulit. Kata Kunci: aloe vera, hidrasi kulit, transepidermal water loss (TEWL) |